Thursday, July 3, 2008

EXTRA ORDINARY IN ORDINARY GIRL


Beberapa dari kita mungkin pernah merasa menjadi Miss Forgotten, Nona Nomor Sekian, atau mungkin Kau (tidak) Tahu Siapa. Seperti kerikil, ada atau tanpa kita mobil akan tetap melaju di jalanan. Di depan cermin kita melihat sebuah pribadi dengan penampilan standar, nggak kaya banget tapi juga nggak miskin, kemampuan akademis rata-rata, bukan tipe kaum urban yang doyan party, intinya sama sekali nggak menonjol. Sambil tertawa lucu kemudian berkata pada diri sendiri, “I’m just an ordinary girl!”
Ada saat dimana kita ingin lepas dari predikat itu. Membosankankah? Tanyalah pada para ‘gadis biasa’ di sekitarmu. Jangan bayangkan mereka sebagai kutu buku berpenampilan over preppy dengan kawat gigi dan kacamata berantai yang menjuntai. Hiperbol yang seperti itu kebanyakan hanya ada di novel-novel remaja dimana sang tokoh nantinya dapat disulap menjadi cantik jelita. Voila!
Bayangkan mereka sebagai gadis yang namanya tidak pernah diingat oleh sang guru semasa SD. Bayangkan mereka sebagai gadis yang mengikuti ekstrakulikuler aman seperti jurnalistik, bukan ekstra show off seperti halnya cheerleaders. Bayangkan mereka sebagai gadis yang tidak pernah merasa betapa menyenangkan berada pada jajaran most wanted di sekolah. Bayangkan mereka sebagai gadis yang teronggok di kamar saat malam minggu tiba, bukan di cafĂ©, club, coffeeshop, mall, atau tempat nongkrong anak gaul pada umumnya. Bayangkan mereka sebagai gadis yang hanya berani melihat pujaan hati dari kejauhan. Bayangkan mereka sebagai gadis yang terpaksa membatalkan Prom karena tidak ada yang memintanya untuk menjadi pasangan. Bayangkan mereka sebagai gadis yang selalu berkata, “Andai aku putih sedikit dan bisa secantik si A, sepintar si B, segaul si C, multitalent seperti si D…”
Bayangkan mereka sebagai gadis yang hanya berani berangan-angan…
Jika mau, kita mampu. Mampu untuk berprestasi, bahkan meraih yang namanya cinta. Apa spesialnya jika seseorang jatuh cinta saat kita kaya, cantik, terkenal? Ketika kita adalah si gadis biasa, kita dicintai tanpa syarat. Sebagaimana adanya. Ada sesuatu yang luar biasa dalam diri gadis biasa ini.
Pernahkah kamu dan aku berpikir, setiap pribadi itu unik bahkan dengan postur tubuh yang jauh dari ideal dan kemampuan minimalisnya? Mungkin kita hanya belum menyadari, bahwa nggak akan pernah ada ordinary girl selama kita tahu diri ini spesial. We all extra ordinary!
Sunday, June 29, 2008