Monday, September 12, 2011

Girl's Night

Wooo-hooo I spent last Saturday night by visit Ngarsopuro Night Market with my little devils Nita, Anggun, and Eny. Yes, it's Saturday night indeed! Satnite's issue so yesterday yesss? LOL true! Seriously that such gorgeous moment to take some pictures. We dressed up a little more preppy than we usually do. Exciting :)








Me, Nita, Anggun and Eny

Solo, September 10th 
Photo by: Eny
Photo editor: Me

Thursday, September 8, 2011

Ensiklopedi

PARAGON CITY MALL, AGUSTUS 2011

             10 AM kami janjian bertemu, dengan cadas dua jam kemudian saya baru sampai di tempat. Si Ensiklopedi duduk manis dalam teater XXI. Mengalahkan cendol-cendol yang berbaris dengan cantik seperti ular. Tiket nonton sudah di tangan.

Me: “Lagi baca buku apa?”
Him: ”Filsafat. Lucu deh, Pen bukunya. Baru kali ini saya baca buku filsafat sambil ketawa-tawa. Hahaha…”
Me: ”Ohhh… ”
Him: ”Kamu harus baca buku ini! Hahaha…”
Me: ”Btw mau denger excuse ku? ”
         Saya nyengir.
Him: ”NOPE!!! ”
Me: ”Hahaha…

             Teman saya si Ensiklopedi kembali nyerocos tentang buku filsafatnya. Persis mbak-mbak yang terkena Korean fever ngomongin betapa unyu-nya Suju (Super Junior). Bedanya ini buku filsafat! Filsafat! People say: more reading then you will know more. I say: listen to him then you will know more, indeed!

Him: ”Setelah ini kita mau ke mana? ”
Me: ”I have no idea. Do you? ”
Him: ”Karokean? Ah tapi cuma berdua nggak seru. Kita kan nggak lagi dating. If I ask you, you absolutely reject me, ‘aight? ”
Me: ”Hahaha…

             Dia banyak membaca dan banyak bercerita. Si Ensiklopedi memaparkan berbagai hal dalam kacamata yang berbeda―sesuatu banget kata Syahrini―yang membuat saya berdecak “Oh!” sebanyak lima kali dalam lima menit.
             Kami terlibat percakapan alot tentang mengapa Harry Potter menjadi tokoh paling terkenal di Amerika, yang pada akhirnya tidak menemukan titik terang karena dia menjelaskan konklusi dalam American slang yang tidak saya mengerti. Oh! Dan tidak jarang saya merasa terjebak dalam ocehan bursa saham dimana saya benar-benar nol besar. Oh!
             Kami menganut keyakinan yang berbeda, namun Ensiklopedi berhasil membuat saya menemukan Tuhan dalam setiap percakapan kami.

Me: “Kamu kenapa dulu pindah agama? I just curious for a big time.”
Him: “Saya sudah mempelajari ke-lima agama di Indonesia loh. Semua agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan universal. Saya memilih yang paling baik menurut pandangan saya, diantara yang terbaik. Itu jawaban logisnya. “
Me: “Eh? Ada jawaban lain? “
Him: “Melalui kaca mata iman saya akan menjawab begini: Dulu saya berpikir sayalah yang mencari Tuhan. Namun pada akhirnya saya menyadari bahwa Tuhan yang terlebih dulu mencari saya, memproses pribadi saya, menggiring saya untuk menemukan Dia. Dan proses mencari Dia itu saya lalui dari SD hingga SMA. “

             Dalam beberapa jam saja saya membaca melalui telinga tentang bursa saham, American slang, film, penyakit, legal, dan Tuhan.

Me: “Menurutmu bagaimana dengan biarawan dan biarawati yang hidup selibat? Kan manusia pada kodratnya diciptakan berpasangan? Lelaki dan perempuan? “
Him: “Karena orang yang hidup selibat itu mencerminkan kehidupan surgawi. “
Me: “Aku nggak ngerti…“
Him: “Apa yang kamu pikirkan waktu melihat pastor, romo, bruder, frater, suster? “
Me: “Mereka memiliki jiwa spiritual yang tinggi. Dekat dengan Tuhan. “
Him: “You got it! Dekat dengan Tuhan merupakan gambaran kehidupan surgawi. Di surga menurut iman percaya kamu dan saya, tidak ada hubungan suami istri. Kita hanya memuji dan menyembah Tuhan. Sukacita surga. Kehidupan surgawi seperti itulah yang berusaha mereka gambarkan di dunia fana ini. Pelayanan adalah panggilan hidup mereka. Yesus datang ke dunia untuk melayani orang-orang berdosa seperti saya dan kamu. Para biarawan dan biarawati juga sama. Melayani umat manusia. Supaya mereka dapat mencitrakan surga di tengah dunia yang amburadul ini. Menurutmu itu semua untuk siapa? “
Me: hening

             In our friendship we share everything: laugh, pain, stories, even a little musings about sex.

Me: “Kalau seks sesama jenis? Bukankah nggak adil bagi mereka yang dari sananya terlahir ‘seperti itu’?“
Him: “Entahlah. Sampai sekerang hal ini masih menjadi perguncingan. Tapi Allah kita kan tidak otoriter. Dia memberikan pilihan di tangan kita. We choose our own way. Tinggal pilihan seperti apa yang kita ambil, untuk itulah kita diberi akal dan iman. “
Me: “Hemmm“
Him: “Tapi menurut buku filosofi anatomi tubuh yang saya baca…“
Me: “Pardon me? Buku Filosofi Anatomi Tubuh? Ada buku seperti itu? DAN KAMU MEMBACANYA? “
Him: “I did. Hahaha…“
Me: “Kamu sa-kit ji-wa!!! “
Him: “Hahaha… Jadi Pen, dalam buku itu ditulis bahwa kodrat laki-laki adalah memberi dan kodrat perempuan itu menerima. Sama seperti penis dan vagina. Kalau laki ketemu laki, tongkat ketemu tongkat, berarti mereka kan sama-sama memberi. Itu salah. Seharusnya ya pria memberi, wanita menerima. Hukum alam. Harga mati.“
Me: “Oh! “
Him: “Ingat saat manusia pertama jatuh dalam dosa? “
Me: “Adam dan Hawa? “
Him: “Ya. Itu karena mereka menyalahi kodrat. Hawa ‘memberi’ buah pengetahuan yang baik dan yang buruk kepada Adam. Adam justru ‘menerima’. Si wanita ‘memberi’…“
Me: “…Si lelaki ‘menerima’. Oh! Lalu menurut mu free sex itu gimana? Kok rasanya ajaran agama bisa dikompromikan dengan budaya ya? Maksudku, di barat free sex dianggap sah-sah aja. Bahkan para teenagers menganggap diri mereka cool kalau udah having sex diusia 15 tahun. Mentang-mentang kita budaya timur, hal itu dianggap tabu. Bukankah ini kompromi geografis?“
Him: “Penonk, sebenarnya ajaran agama itu berlaku universal. No matter where. Dan orang-orang barat yang seperti itu adalah mereka yang telah meninggalkan gereja.“
Me: “Woooooooh! Hey, Ensiklopedi… Thankyou!“
Him: “What are you thanks for?“
Me:  For makes our whole conversation as a moment. “







Saturday, August 20, 2011

30 HMS

Kami hanya tiga mahasiswi yang ingin cepat lulus *sigh*. Daripada gantung diri di pohon cabe mikirin skripsuit, lebih baik kita heppi heppi :)


30 Hari Menyelesaikan Skripsi
Dari kiri ke kanan: Ujang, saya, Atuna

Tuesday, August 16, 2011

When Hanbok Meet Braided Style

Last night I tried to mix my Hanbok with braided hair style. Are both matched? I'm pretty sure the real fashion blogger will scream, "It's a big no no!!! You don't be serious!" Wew! I have no fashion background, right? Anyway, big thanks to my brother Mas Win who give me this Hanbok from Korea :)











With my hair stylist

Hair Stylist: Nitamiar Wijayanti
Photographer: Atuna Kamil
Photo editor: Me
Take: 15/08/11

Thursday, August 11, 2011

Macaroni Schotel Farewell

"Nothing makes the earth seem so spacious as to have friends at a distance, they make the latitudes and longitudes" (Henry David Thoreau)


We only part to meet again


Macaroni schotel farewell


Bestie :)



Xoxo


Take care, dear...
PS: Tahun depan kita maen bareng lagi ya, Najin. Aku dan Collin akan ke Korea menengokmu. You will always have the special place in my life :')

Dapur Keju, 9 Agustus 2011

Thursday, August 4, 2011

Crazy Little Thing Called Love



Thanks to atuna yang sudah mereferensikan film ini kepada saya. Film Thailand bergenre komedi romantis ini bercerita tentang first love dan sukses menghadirkan kembali frame masa lalu tentang:

  1. Mencintai secara diam-diam
  2. Mencari berbagai detail tentang si dia (yang mungkin bagi orang dewasa terlihat sangat bodoh).
  3. Walk pass just to see his face
  4. Berharap bisa masuk ke dalam inner circle nya
  5. Keep his things as a precious souvenir
  6. Call him just to hear his voice
  7. Does everything to become beautiful. Ingin menjadi "terlihat"
  8. Cinta tak terbalas
Pemeran utama, Nam (Pimchanok Luevisetpaibool) digambarkan sebagai ordinary girl, jauh dari predikat cantik yang saat ini dilambangkan sebagai gadis berkulit putih, tubuh semampai, modis, mengikuti klub populer di sekolahnya seperti cheers, tari, marching band. Dalam waktu yang lama dia secara diam-diam mencintai sang senior Shone (Mario Maurer) yang tentu saja most wanted di sekolahnya. Perbedaan antara film dan kenyataan ialah: dalam film, sang pujaan hati secara unexpected juga mencintai si itik buruk rupa, in fact that's nonsense!



Bisa cek trailer disini. Terlepas dari pemilihan angle, plot cerita, naskah, talent, dan tetek bengek tekhnis broadcasting, film ini terasa begitu dekat, begitu saya. Cause it's based on true story of every one, right?

Quotes: "Time changes. People change. But the heart remains true..."

Sunday, July 24, 2011

Rainbow


"If the rain symbolizes sadness, then the sun is happiness. And we need both to be able to see the rainbow ..."
Picture: http://www.flickr.com/photos/saxonymarie/5874009136/lightbox/